Cahaya

Manusia menyiasati malam dengan cahaya lampu kota yang hingar bingar. Tanpa mereka sadari, mereka merusak pergerakan semesta. Selain polusi cahaya, cahaya membuat bingung burung-burung yang terbang rendah sehingga banyak yang berputar-putar dan mati karena kelelahan atau mati tertabrak gedung yang bertingkat. Burung menentukan arah dengan cahaya bulan dan spektrum warna warni cahaya kota menghancurkannya.
Jadi, wahai pembaca, jika ada yang bertanya, "Kok Bandung sekarang gelap sih? Dulu terang benderang layaknya Paris Van Java?", jawablah dengan bangga, "Kita sedang menyelamatkan para burung!"
Lagipula, bukanlah alam semesta lebih indah dinikmati apa adanya?
bahan dari sidang para hantu yah? :p
ReplyDeleteHaha, enggak ven. Bahkan gue tidak mengikuti topik diskusi itu. He..
ReplyDeleteapaan tuh sidang para hantu?
ReplyDeletetp gue baru tahu kalo cahaya lampu bisa mengganggu burung...
Iya, coba cek National Geographic Magazine bulan ini (kalo gak salah).
ReplyDeleteItu.. blog tetangga. Biasalah, ghost anonymous. Wkwkwkw.
yeah, HAIL NATIONAL GEOGRAPHIC!!! =D
ReplyDeleteTentu, harganya mahal gitu. Keterlaluan kalo gak bagus. Wkwkwkw.
ReplyDeletegambarnya wakju jaman jepang ya ? apa majapahit ?? mahal dunk ?
ReplyDeletemahal apanya? gak ngerti,,
ReplyDeleteapa yang kuwariskan pada anak-anakku nanti???
ReplyDeletewhahahahaha...
berlebihan sekali
Yak, betul!
ReplyDeleteWah..memulai menyelamatkan bumi dari yg kecil seperti membiarkan burung bisa terbang dengan bebasnya..KEWL!!
ReplyDeletesedih memang, Bandung sekarang udah terkontaminasi cahaya lampu kota, dan Boscha menjadi korbannya, selain burung..
ReplyDeleteBetul!! Boscha pun jadi korbannya.
ReplyDeleteTapi... seumur2 gue belom pernah ke Boscha :D
menyelamatkan para burung ya? wah aku dukung deh! salam kenal :)
ReplyDeleteHei, Enno. Salam kenal juga!
ReplyDeletewah bagus tuh infonya
ReplyDeletelha, tapikannanti pejalan kaki banyak yang nabrak pohon gara2 lampu padam!
ReplyDelete(berusaha melawan arus :p)
Senter... senter..
ReplyDelete