Lebah Di Perpustakaan
Waktu aku kecil, selalu kuingat wajah marah ibu. Entah apa yang aku lakukan, ibu selalu menunjukkan muka seperti itu. Aku pikir ibu adalah orang yang manis dan menyenangkan pada saat-saat tertentu. Namun terkadang ibu bisa menjadi sangat jahat dan bahkan tidak segan memukulku jika ia marah. Sering aku ditampar di pipi tapi semuanya itu aku simpan sendiri. Aku kira ayah akan membelaku, tapi ternyata sama saja. Pernah ayah memukulku karena aku memukul temanku. Rasanya sangat sakit karena ayahku memukul lebih keras dibandingkan ibu. Lagi-lagi aku simpan sendiri. Jika aku sedih atau marah, lebih baik aku menonton kartun sampai aku lupa dengan kemarahan dan kesedihan. Dibandingkan dengan ayah, aku lebih dekat dengan ibu. Aku lebih bersemangat jika ibu mengantarkanku ke sekolah, jika ibu menonton saat pertunjukan seni, jika ibu memelukku, apalagi jika ibu bilang sayang padaku. Tapi jarang sekali munculnya sosok ibu yang baik. Selalu ada sosok ibu jahat dan pemarah yang membuatku sedih dan