Keenan
Seorang anak kecil yang berjalan tidak menentu dan asyik bermain sendiri itu berwajah rupawan. Saya hanya memperhatikan dari kejauhan sementara pikiran ini menduga-duga gangguan apa yang ia alami sekarang. Alih-alih sedang mengobservasi anak yang diduga disleksia, mata saya tidak terlepas dari anak itu. Hari pertama saya masuk kerja, saya disodorkan sebuah nama. Keenan. Saya dibawa masuk ke kelas dan ditunjuk anak yang akan saya dampingi di kelas. Ternyata Keenan adalah anak yang waktu itu jalan-jalan tidak karuan ketika saya tes kerja. Hati ini sedikit ciut karena saya menduga bahwa gangguan perilaku lebih kompleks dari gangguan belajar. Seharian saya duduk di pojok ruangan melihat Keenan mondar-mandir tidak karuan. Saya tidak berani mengintervensi lebih jauh, oleh karena itu saya memilih duduk bersama buku-buku. Namun Keenan penasaran dengan sosok baru yang hadir di dalam kelas. Ia menghampiri saya dan menanyakan nama saya. "Bu Nia," jawab saya, "kalau kamu?" I