Kantung
Aku punya kantung di perutku,
yang bisa kau titipkan benihmu,
kemudian bersatu,
membentuk darah yang menggumpal.
Aku punya kantung di perutku,
yang bisa menyimpan manusia,
dari kecil hingga besar,
sambil berenang-renang.
Aku punya kantung di perutku,
dimana si manusia ikut makan makananku,
menyerap sari-sariku,
dan juga tenagaku.
Aku punya kantung di perutku,
namun kantung aku tutup,
lalu aku angkat dan kubuang,
agar kau tidak bisa menitipkan.
Ckckck . . .
ReplyDeleteOh, Ven, komentar ckckck lo berarti ambigu buat gue. Itu artinya apa, Ven?
ReplyDeleteNi, lagi suka bikin puisi, ya ?
ReplyDeleteLagi suka baca dan bikin puisi, De.
ReplyDeletepilihan kata2nya itu loh Ni
ReplyDeletetampak sarat dendam :D
Haha, enggak kok, Ven. Ini dibuat dalam rangka fatwa2 yang sedang ngetren di Indonesia sekarang. Hehehe.
ReplyDeleteoh rasanya terlalu kasar dan mentah :(
ReplyDeleteSebaiknya diapakan lagi, nih, Mbak?
ReplyDelete