Layaknya seorang anak kecil yang bercita-cita tentang masa depannya, pun saya melakukan hal yang sama di suatu siang. Pada saat istirahat, saya dan rekan kerja saya membicarakan bagaimana sebaiknya masa depan kami masing-masing, kalau-kalau kami punya anak. Membayangkan punya anak itu agak ibu-ibu sekali, memang. Jadi, kalau kau agak geli dengan tema seperti ini, sebaiknya tidak usah meneruskan membaca. Ceritanya saya bilang ke teman saya bahwa saya ingin menjadi ibu rumah tangga penuh untuk mendidik dan memantau perkembangan anak saya dengan segala ilmu yang saya dapat. Saya ingin membacakan buku dongeng sebelum tidur, membuka cakrawala anak agar pengetahuannya luas, mengajarinya beberapa keahlian, mengajarkan norma-norma, dan terutama membentuknya menjadi seseorang yang saya kenal . Saya tidak ingin dia dirawat orang lain dan terbentuk menjadi seseorang yang tidak saya kenal. Mendengar hal ini, teman saya kaget dan salut betul dengan keputusan saya. Wah, saya juga kaget betul denga