Ketika kepakan sayap kekupu mulai melemah, seiring dengan keingintahuan yang sudah pudar, maka semudah itu aku membunuh perasaanku. Akan kutemani kau mengepak semua barangmu, akan kutemani kau menuju pintu keluar.
Saya mau menulis lagi tentang cloth diaper (clodi) karena saya bangga pakai clodi. Beberapa waktu lalu, saya baca berita kalau tiga juta sampah popok sekali pakai (pospak) mencemari sungai Brantas setiap harinya. Sungai jadi tercemar bakteri E-Coli karena tinja yang ada di dalam pospak. Bahan plastik pospak pun tidak bisa diurai dalam waktu 10-20 tahun. Aduh, kok kasian bumi kita. Kali ini, saya mau review clodi untuk para ibu yang baru mau mulai berclodi. Siapa tahu tulisan ini jadi memudahkan untuk mengambil keputusan mau pakai merk yang mana. Hehe. Soalnya memilih clodi dari berbagai macam merk itu lumayan memusingkan! Oh, ya, saya pernah menulis penjelasan tentang clodi untuk pemula dan bagaimana cara memilih clodi. Silakan klik di sini . Sejauh ini saya punya empat merk clodi yaitu Ecobum, Little Hippo, Babyland, dan Cluebebe. Manakah yang lebih bagus? Yuk, lanjut bacanya ke bawah. Ecobum Harga clodi Ecobum memang l ebih mahal dibandingkan Babyland, Little Hip
Setelah Elora lahir, saya enggak dapat haid sampai Elora usianya 3 bulan. Hal ini berbeda dengan teman saya yang langsung haid begitu masa nifasnya selesai. Lah, 'kan saya jadi serem kok enggak haid. Hal yang ditakutkan ibu baru itu hamil lagi saat anak masih kecil. Repot, bok! Setelah browsing , saya menemukan informasi ternyata ibu yang tidak menyusui asi secara eksklusif (kasih susu formula + ASI) itu haidnya datang lebih cepat datang daripada ibu yang menyusui ASI eksklusif. Oh, gitar~ Mulanya saya belum kepikiran pasang KB setelah melahirkan. Karena waktu lahirannya C-section , jadi pikiran saya lebih fokus operasi. Dokter kandungan saya juga enggak bahas tentang KB. Setelah tahu bahwa menyusui ASI secara eksklusif adalah kontrasepsi alami, makin jauh deh itu pikiran menggunakan alat kontrasepsi. Tapi ternyata ini perlu dicermati, bu-ibu. Teman saya yang berprofesi sebagai bidan, Devie namanya, bilang bahwa menyusui sebagai kontrasepsi alami itu artinya menyu
Salah satu operator seluler yang seringkali menjadi pilihan masyarakat Indonesia adalah Telkomsel. Apakah kamu salah satunya? Gambar: Batam.tribunnews.com Banyak banget pengguna dari operator ini karena kecepatan koneksinya yang memang sangat baik. Enggak heran kalau penggunaan dari paket data Telkomsel jadi sangat rawan boros kuota. Nah, bagi para pengguna Telkomsel, dianjurkan banget untuk baca beberapa cara menghemat kuota Telkomsel berikut ini agar pemakaian harian aman terkendali. Beberapa Cara Menghemat Kuota Telkomsel yang Patut Dicoba 1. Jangan Hidupkan Fitur Auto-Sync Gambar: Youtube.com Cara menghemat kuota Telkomsel yang pertama bisa dilakukan dengan mematikan fitur auto-sync pada handphone. Fitur auto-sync dikembangkan oleh Google yang fokus pada aplikasi Gmail, Google+, atau kalender. Fitur auto sync sebenarnya berfungsi untuk update email terbaru secara otomatis. Jadi, fitur ini mempermudah kita mendapatkan notifikasi secepatnya begitu ada email yang
*jempol*
ReplyDelete-bolehliat-
itu bikin gambarnya pake apa? biar sepatunya nongol gituh.
ReplyDeletehahahha.... gila...gambarnya keren banget niaww... :D
ReplyDelete@bolehliat: kaki.
ReplyDelete@nn: itu mah nyatut dari internet, neng, sepatunya.. terus udahnya ditambahin dengan metode ATM: Amati, Tiru, Modifikasi!
@Neni: Hehehe, thank youuu.
Saya banget nihh -__- *fiuuhhh*
ReplyDeleteCie, apanya yang saya banget nih? Hehe.
ReplyDelete