Orang Tua VS Passion
Terinspirasi dari Reza--salah satu teman ngaleut saya--mengenai twitnya yang berkisah tentang orang tua yang mengarahkan masa depan anak namun berlawanan arah dengan passion anak. Tampak seperti permasalahan keseharian semua orang. Saya juga dulu begitu, kok. Saya harus masuk IPA agar rentang pilihan jurusan saat kuliah bisa luas, harus masuk universitas yang berdiri di Jalan Ganesha, harus meneruskan skill piano saya padahal saya tidak suka, harus bergerak dibidang psikologi anak karena banyak anak yang error . Tapi saya tidak suka kesemuanya. Saya hobi main piano bukan sebagai profesi, saya cinta psikologi tapi bukan dibidang psikologi anak. Sampai saya lulus kuliah, saya memutuskan mau menolak segala arahan. Maka saya bekerja sebagai pengajar ABK (yang belakangan diketahui ini bukan passion saya) lalu ditengah segala kestabilan dan kenyamanan, saya memutuskan untuk keluar dan mengejar passion saya yaitu menulis. Tentu ya tentu, keluarga saya sulit menerima keputusan tersebut