Apa Kabar Jika Matahari Tidak Ada?
Pernah membayangkan ditinggalkan orang tersayang selamanya? Saya sering. Kadang saya membayangkan bagaimana jika ibu saya--orang tua yang saya miliki satu-satunya itu tiada. Kepada siapa lagi saya akan berpijak? Kepada lagi saya harus menggantungkan diri (terutama secara emosional)? Kepada siapa lagi saya merasakan cinta tanpa syarat tentang seorang ibu yang menerima anak apa adanya, walaupun betapa buruk rupa dan sifatnya? Karena setiap Semesta hanya punya satu Matahari. Apa jadinya jika sumber energi itu tidak ada? Hanya membayangkannya saja sudah buat menangis. Seperti saat ini, saya menghadapi ketidakmampuan diri serta merasa kasihan dengan nasib sendiri. Ibu saya akan umroh (mudah-mudahan jadi dan lancar semuanya) dan ia harus mengurus paspor. Saya sudah mempersiapkan dokumen saat saya pulang ke rumah di akhir pekan dan mengurus secara online . Tapi saya tidak menemani ibu saya untuk pergi ke kantor imigrasi karena saya di Jakarta. Padahal ibu saya boro-boro tahu dimana kantor i